Not sure if everyone is wishing me a "happy birthday" because they remember or because Facebook told them. |
Agak geli melihat kue
ulangtahun yang di post oleh 9gag. Berhubung kemarin-kemarin baru ulangtahun
jadi merasa terinspirasi oleh kekonyolan yang memang sebenarnya nyata. Jadi
curhat colongan aja ya… tema posting kali ini.
Semakin berkurangnya
jatah hidup semakin bekembangnya juga jaman. Dahulu ketika saya remaja masih
jamannya SMS, semua memberi selamat di SMS. Masa remaja masa-masanya perjalinan
persahabatan, sehingga untuk mengingat ulangtahun temannya dijadikan sebagai
tali mempererat persahabatan. Esensinya ulangtahun jaman dulu adalah ‘Selamat,
kamu sudah dilahirkan beberapa tahun dahulu’.
Jaman pun berkembang
ketika masuk ke dunia kerja yang mungkin kantor saya tidak terlalu mementingkan
hari lahir karyawannya. Orang yang mengucapkan masih ada sahabat dekat lewat
SMS, rekan kerja teringat dari facebook dan karena ada yang mengucapkan pertama
kali langsung semua berbondong-bondong mengucapkan selamat. Tapi intinya di
kantor saya jika karyawan tersebut tidak traktir makan, tidak ada itu ucapan
selamat. :)
Esensi bornday bagi saya juga berubah - ubah
semakin saya berkurang usianya. Begitupun perkembangan yang mengucapkan selamat
ulang tahun baik di SMS ataupun di media sosial.
Hari lahir bagi saya
adalah suatu perpaduan perasaan sedih dan senang. Sedih boleh dikata karena
jatah usia berkurang dan ketika hidup selama ini belum bisa memberikan esensi
apa-apa kepada diri kita dan orang lain. Senang karena bersyukur telah
diamanahi kehidupan dan juga kebahagiaan yang tidak terbendung dari Tuhan.
Salah satu yang
berharga, ucapan ulang tahun kadang-kadang saya hanya memberikannya kepada
keluarga inti, sahabat dan kerabat dekat saja. Mungkin ada yang memiliki
perasaan yang sama. Terkadang banyaknya pekerjaan membuat saya lupa, tapi saya
lebih mengutamakan tiga komponen diatas saja dulu. Setidaknya mudah-mudahan ucapan
saya ini bisa mempererat tali silaturahim dan juga sebagai pelipur lara
dikarenakan berkurangnya usia. Tapi saya tidak bisa memaksa pola pikir saya mengenai ulangtahun ke orang lain, bukan? Ada yang satu jalur dengan saya ada juga yang tidak.
Bagaimana komponen
pertemanan yang lain? Jujur saya mengandalkan media sosial sebagai pengingat.
Tapi, tidak semua teman saya ucapkan selamat. Lucunya saya memakai media sosial
sebagai media games online, jadi seringnya saya tidak memperhatikan kerumitan
kehidupan teman-teman saya di media sosial tersebut.
Bagaimana dengan ulang
tahun saya tahun ini? Orang pertama yang mengucapkan adalah mesin email dari
salah satu situs pencari kerja, kemudian suami saya yang terdampar sakit.
Satu-satunya sms hanya dari sahabat saya yang ulangtahun di Februari. Kemudian
keluarga dengan peluk dan cium yang hangat. Juga chesse cake so yummy dari adik saya yang cantik luar dalam. :)
Tahun ini berbeda,
tahun pertama saya sudah menikah. Tahun pertama bersama suami serta kado yang
unik darinya yaitu melayani sampai suami saya sembuh cepat. Kado yang tersirat
dari Tuhan membuat saya geli sendiri. Pengabdian dan tentunya pahala yang
mudah-mudahan dikasih banyak oleh Sang Maha Pemurah dan Penyayang - Allah SWT.
Tahun yang membuat saya
harus belajar bersyukur apapun kondisinya. Ditandai dari hanya beberapa sahabat
yang mengucapkan ulangtahun. Setidaknya beberapa gelintir orang tersebut mengingat
saya. Saya bersyukur, mereka ingat bukan karena Facebook yang memberitahunya.
:)
Terimakasih… ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar